Fruitarian, apakah baik untuk kesehatan?

Berbicara tentang manfaat kesehatan dari mengkonsumsi buah-buahan memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Buah diketahui sebagai salah satu makanan kaya akan nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Demi mendapatkan manfaat tersebut, sebagian orang memilih untuk mengkonsumsi buah saja setiap harinya. Mereka yang menjalani pola diet buah ini disebut dengan fruitarian.

Seorang fruitarian memenuhi kebutuhan kalori harian, 70-80%, dengan mengkonsumsi buah-buahan. Selain itu, mereka juga dapat menambahkan asupan kalori dengan mengkonsumsi sayuran, biji-bijian, dan kacangan-kacangan. Alpukat, tomat, timun, paprika, zaitun, dan labu merupakan beberapa jenis buah-buahan yang biasa dimasukan ke dalam menu makanan mereka. Namun, alih-alih mendapatkan manfaat dari buah-buahan, pola diet ini juga bisa berdampak negatif bagi tubuh, salah satunya yaitu tingginya risiko defisiensi nutrisi.

Meskipun bernutrisi tinggi, seorang fruitarian dapat kehilangan beberapa nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, vitamin D dan B, zinc, serta asam amino omega 3. Defisiensi tersebut dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti lemahnya tulang dan otot, menurunkan fungsi kognitif hingga depresi. Tak sampai disitu, pola diet ini juga bisa mengakibatkan tubuh kekurangan protein. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti anemia, menurunnya sistem imun, hingga masalah pada pembuluh darah.

Buah dikenal dengan kandungan gulanya yang tinggi. Oleh sebab itu, pola diet ini sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes. Seorang fruitarian berisiko memiliki tingkat gula darah serta indeks glikemik yang tinggi. Oleh sebab itu, banyak ahli yang tidak merekomendasikan pola diet ini untuk dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru